Senin, 24 April 2017

[REVIEW] Little Bit of Muffin - Aiu Ahra

Diposting oleh My Booklicious di 11.43



Judul: Little Bit of Muffin
Penulis: Aiu Ahra
Penyunting: Ikhdah Henny
Perancang sampul: Nocturvis
Pemeriksa aksara: Septi Ws & Kiki Riskita
Penata aksara: Nuruzzaman
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun Terbit: 2016
ISBN: 978-602-291-122-7

BLURB

Sugar Bakery, harum kue yang baru matang, pekatnya cokelat, gurihnya krim keju, semua mengingatkan Kesha akan Evan, partner chef yang ia cintai. Pria yang kini pergi jauh, mewujudkan mimpinya studi ke luar negeri. Pria yang bahkan tidak sempat mendengarkan isi hati Kesha yang tersembunyi. Pria yang kemudian membuat Kesha mengambil keputusan, meninggalkan dunia pastry. Mau Kesha hanya satu, melupakan segala tentang Evan di dapur Sugar Bakery.

Namun, keadaan gawat di Sugar Bakery membuat Kesha terpaksa menarik keputusannya. Ia kembali ke Sugar Bakery dengan seabrek tantangan baru, menyelamatkan bisnis keluarga yang telah dirintis mendiang ayahnya itu. Sekali lagi, Kesha menjejakkan kaki di dapur dengan semua kenangan Evan yang tertinggal. Berbaur kembali dengan resep-resep kue, staf dapur, dan Gathan, partner chef-nya yang baru.

Tak mudah bagi Kesha menguasai dapur, sementara hatinya masih kalut. Terlebih lagi, Gathan bukanlah sosok yang menyenangkan. Kehadiran pria itu sering kali membuatnya jengkel karena sifat dinginnya. Namun, muffin yang dipanggang pria itu kemudian menghadirkan rasa hangat di hatinya. Mungkinkah cinta dapat terlahir kembali? Lewat gigitan kecil pada muffin yang ia nikmati bersama pria yang juga memendam masa lalu itu?  
 

***

"Muffin itu sederhana, apa adanya. Nggak perlu menghiasnya sedemikian rupa, rasanya udah enak. Yah, kayak kamu ini. Nggak perlu didandani, tapi tetep enak dilihat." (hal. 22)

Kesha sangat menyukai dunia pastry, seperti mendiang ayahnya. Dengan kemampuan yang diwarisinya dari sang ayah, Kesha ikut membantu di Sugar Bakery, ditemani partner chef-nya, Evan. Kepribadian Evan yang hangat dan menyenangkan membuat Kesha memiliki perasaan lebih dari sekadar rekan kerja. Sayangnya ia tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya, bahkan sampai hari kepergian Evan ke Italia. Tanpa Evan, Kesha kehilangan semangatnya. Ia kemudian memutuskan untuk tidak kembali ke Sugar Bakery.

Keadaan Sugar Bakery yang mengkhawatirkan sejak ditinggal Evan membuat mama Kesha merekrut Gathan sebagai chef baru, menggantikan Evan. Kehadiran Gathan membawa angin segar bagi Sugar Bakery, hingga mereka menerima pesanan besar untuk sebuah acara. Kurangnya tenaga dapur membuat Kesha turut membantu, meski atas paksaan mamanya. Namun, bukan terbantu, ulah Kesha malah membuat semuanya kacau. Sang mama menuntut tanggung jawab Kesha, sebagai staf dapur sekaligus sebagai calon penerus Sugar Bakery.

Kesha akhirnya kembali ke dunia pastry, berkutat dengan berbagai adonan kue, dan bergabung dengan Gathan untuk memajukan Sugar Bakery. Sayangnya, emosi Kesha masih belum stabil. Ia sering kali tersinggung setiap Gathan menegurnya saat salah. Apalagi cara Gathan berbicara terkesan dingin dan sombong. Berdekatan dengan Gathan membuat tekanan darahnya selalu berada di titik tertinggi.

Di sisi lain, Kesha juga tahu bahwa Gathan masih terjebak dengan masa lalunya, meski belum paham secara detailnya. Kesha jadi merasa bahwa ia tidak sendirian. Dua orang yang masih menyimpan luka masa lalu itu akhirnya berusaha saling menyembuhkan satu sama lain. Kesha mulai menyemai harap, sayangnya hati Gathan masih dipenuhi keraguan. Belum lagi, sosok dari masa lalu mereka datang bergantian.

Apa yang akan mereka lakukan? Memperjuangkan harapan baru atau kembali pada masa lalu?

"Apa tujuan kamu jalin hubungan sama aku cuma karena mau ngelupain Lidya? Bukan untuk nyoba balas perasaanku?" (hal. 162)

***

Little Bit of Muffin menjadi seri YummyLit selanjutnya yang kubaca. Ide cerita novel ini sebenarnya cukup umum, tentang dua orang yang terluka oleh sosok di masa lalu kemudian berusaha saling menyembuhkan. Namun, dengan bumbu dunia kuliner dan pastry, ditambah pula sisipan berbagai resep muffin, novel Little Bit of Muffin ini jadi lebih menarik.

Konfliknya cukup naik turun. Apalagi di bagian awal, sosok Gathan begitu tertutup sehingga usaha Kesha untuk mendekat cukup mengalami ganjalan. Sebenarnya, ada beberapa bagian yang cukup tertebak, misalnya kemunculan sosok dari masa lalu yang membuat hubungan keduanya kembali dingin dan renggang. Namun, berbagai analogi tentang muffin serta kisah seputar mama Kesha dan Sugar Bakery jadi pelengkap yang mampu menambah variasi.

Cerita Kesha dan Gathan ini dijabarkan dengan alur maju, dengan selipan beberapa bagian masa lalu, baik dalam bentuk narasi maupun percakapan. Diceritakan dengan sudut pandang orang ketiga, membuat penulis jadi lebih leluasa menjelaskan berbagai hal tanpa kecenderungan memihak salah satu tokoh yang ada.

Kalau diminta memilih tokoh favorit, jawabanku adalah Evan. Dia sosok yang hangat, perhatian, pengertian, dan juga tegas dalam mengambil keputusan. Sedangkan Kesha, meskipun dia tokoh utama, tapi aku dibuat gemas dengan sikapnya yang cukup emosional. Tapi keteguhannya sangat kuacungi jempol, apalagi kalau sudah berhadapan dengan Laura.

Selanjutnya, ada Gathan. Well, tokoh yang dingin biasanya lebih menantang untuk ditaklukkan, tapi untuk kasus di sini, rasanya sikap Gathan cukup menguji kesabaran Kesha. Kan jadi kasian!! 😑😑 Dan terakhir, tokoh paling nyebelin dan 'malesin' di novel ini, Laura. Dan bagian paling nyebelin menurutku adalah saat persahabatan bertahun-tahunnya dengan Gathan dibanding-banding dengan Kesha-Gathan yang belum kenal terlalu lama. Kan ngeselin. Mentang-mentang udah lama kenal, bisa seenaknya gitu? 😡😡
.
Pokoknya kalau nyeritain Laura cuma bikin darah tinggi. Yang penting, jangan jadi kayak dia, yang datang kalau pas butuh aja. Kalau ada yang seperti itu, jauhin-tinggalin sekalian. Bukan maksud jelek, tapi mereka yang begitu juga perlu mendapat pelajaran berharga biar gak terus semena-mena. Dan yang terakhir, jangan terpaku pada masa lalu. Ia tak akan hilang, akan selalu ada, tapi bukan berarti kita harus terjebak di sana. Saatnya mencoba berdamai dan mulai langkah baru.

Seperti tagline-nya, 'bersamamu, merajut lupa, menyembuhkan luka'. Selamat melupakan dan selamat melanjutkan hidup.





 

My Booklicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea