Jumat, 12 Mei 2017

[REVIEW] Love Is The End - Christina Tirta

Diposting oleh My Booklicious di 18.56

Judul: Love is The End
Penulis: Christina Tirta
Editor: Afrianty P. Pardede
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2015
ISBN: 978-602-02-7343-3

BLURB

Walau sudah lama tak bertemu, Naira tak sanggup melepaskan obsesinya terhadap Aidan Rahardja. Katakan saja norak, tapi Aidan memang cinta pertamanya. Katakan saja ini takdir, yang membuat mereka akhirnya berjumpa di kantor tempat Naira bekerja dengan jabatan sebagai atasan baru Naira. Sayangnya, bukannya membawa harapan baru, Aidan malah kembali membuat Naira patah hati dengan mengumumkan bahwa ia telah memiliki kekasih bernama Ami.Tidak tanggung-tanggung, kekasihnya adalah keponakan GM tempat ia bekerja sekaligus anak pemilik perusahaan.

Bobby, Kakak Ami, yang menjadi atasan Naira, membuat Naira semakin "gerah" dengan sifatnya yang jelas-jelas menunjukkan rasa tidak sukanya pada Naira. Tak hanya itu, Bobby seolah-olah menyimpan banyak rahasia dan melibatkan Naira di dalamnya. Merasa tak punya pilihan lain, Naira pun menjalankan tugasnya walau dengan perasaan kesal. Tugas-tugas membuat Naira merasakan sesuatu yang lain pada Bobbi. 

*** 

Naira mencintai Aidan sejak mereka masih mengenakan seragam putih-abu. Kisah permen rasa lemon dan perkenalan mereka di perpustakaan begitu membekas di hati Naira. Pertemanan mereka pun semakin dekat, apalagi mereka berkuliah di kampus yang sama. Sosok Aidan yang supel dan menyenangkan tentu membuat Naira semakin nyaman. Sayangnya, Naira tak bisa mengungkapkan perasaannya, bahkan sampai hari ketika Aidan menghilang.

Meski tahun demi tahun telah berlalu, perasaan Naira untuk Aidan belum mati. Naira masih memiliki potongan rambut bob berponi yang menurut Aidan cocok untuknya. Naira juga masih selalu menyimpan permen rasa lemon di sakunya. Maka, ia begitu kaget saat GM kantornya memperkenalkan dua orang baru: Aidan sebagai kepala divisinya dan Bobbi sebagai wakil GM.

Sama seperti Naira, Aidan juga luar biasa kaget saat melihat Naira di kantornya. Dia yang sempat kabur dan menghilang, kini harus menjelaskan segalanya pada Naira, termasuk tentang Aidan yang telah memiliki kekasih yang tidak lain adalah Ami, adik Bobbi. 

Sejak mengetahui Aidan memiliki Ami, Naira memutuskan untuk melepaskan lelaki itu dan memulai hidup yang baru. Ia juga menerima tawaran Bobbi untuk menjadi asistennya. Sering menghabiskan waktu dengan lelaki mahal senyum itu membuat Naira lebih mengerti akan sosok Bobbi. Namun saat ia mulai merasa nyaman, rahasia keluarga Bobbi dan Aidan membuat perasaannya juga ikut dipertaruhkan. 

Apa yang harus dilakukan jika ketakutan menjadi dinding yang menghalangi masa depan?

*** 

"Kadang hidup itu bukan pilihan. Kadang lo harus berbuat apa yang menurut lo benar walau hati lo nggak sejalan." (hal. 28)

Menarik. Itu kata pertama saat aku membaca blurb-nya, kemudian aku memutuskan untuk membaca Love Is The End ini. Novel ini adalah karya kedua dari penulis yang kubaca, karena sebelumnya aku pernah membaca Dangerous Games. 

Jika dibandingkan dengan Dangerous Games yang merupakan novel berbumbu thriller, novel Love Is The End ini memiliki sisi roman yang lebih kental. Ide ceritanya juga cukup familier, tentang masa lalu dan kehadiran sosok baru. Adanya rahasia keluarga juga cukup berpengaruh pada kisah Naira, Aidan, Bobbi, dan Ami ini. Meski ada beberapa bagian yang tertebak, namun kisah mereka diceritakan dengan cukup menarik.

Aku suka bagaimana penulis bisa merangkum kisah yang sedang berlangsung dan berbagai kilasan masa lalu dengan cukup singkat. Bahkan meski tokohnya cukup banyak dan konfliknya beragam, menyelesaikan novel ini tidak memerlukan waktu yang banyak karena jumlah halamannya saja tidak mencapai angka 200.

Alur ceritanya dibuat campuran antara masa kini dan masa lalu. Beberapa bagian kilas balik dicetak dengan font berbeda, jadi pembaca bisa membedakan cuplikan masa lalu tersebut meski tanpa keterangan. Penceritaannya menggunakan sudut pandang orang pertama dengan Naira sebagai pencerita. Jadi pembaca bisa ikut merasakan bagaimana 'ngenes' dan gregetnya kisah Naira ini.

"... lo tau apa yang terjadi pada hubungan yang dilandasi air mata? Fondasinya bakal lapuk dan ambruk...." (hal. 45)

Meski novel ini memiliki jumlah halaman yang minim, namun karakter tokoh-tokohnya cukup hidup. Karakter Naira terasa berkembang cepat, yang awalnya cukup 'galau' dan setelah tahu Aidan memiliki kekasih, ia cukup mudah untuk melepaskan. Aidan sendiri memang sosok yang menyenangkan. Namun, aku kurang suka bagaimana ia kurang tegas pada perasaannya sendiri dan malah memilih menghilang dari kehidupan Naira. Sedangkan Bobbi, sosoknya yang pendiam dan cukup misterius menjadi poin lebih. Ia bisa begitu dingin dan perhatian di saat yang bersamaan. Sebenarnya karakter seperti Bobbi ini cukup bikin deg-degan karena mereka sulit ditebak dan lebih banyak memberi kejutan. 

Aku juga merasa tidak ada kisah permusuhan dalam novel ini. Bahkan karakter Ami digambarkan seperti putri, cantik dan baik. Ami benar-benar sosok 'pacar gebetan' yang tak patut dibenci. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah sosok Leila, sahabat Naira. Ia merupakan teman berbagi sekaligus pemberi saran yang baik. Bahkan Naira menyebutnya sebagai 'orang bijak'.

Dari novel ini, kita akan belajar bagaimana mengambil keputusan di saat penting, juga bagaimana menghadapi ketakutan demi menyambut masa depan.

"Bukan mati yang gue takutin. Gue nggak mau mati dengan penyesalan." (hal. 58)

Buat kalian yang membutuhkan bacaan padat tapi ringan, ringan tapi padat, novel Love Is The End ini bisa jadi pilihan.





 

My Booklicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea