Jumat, 23 Juni 2017

[REVIEW] Melody to the Moon - Arini Putri

Diposting oleh My Booklicious di 14.24

Judul: Melody to the Moon
Penulis: Arini Putri
Penyunting: Adelaine
Pemyelaras Aksara: Seplia
Desainer Sampul: Indah Rakhmawati
Penerbit: Penerbit Haru Media
Tahun Terbit: April 2017

BLURB

Cindy Karina Putri bermimpi untuk menjadi pianis sejak bertemu dengan Theo Han, seorang pianis terkenal berdarah Korea. Bagi gadis itu, sosok Theo Han bagaikan bulan yang bersinar terang, tapi jauh dan tak terjangkau.

Demi menggapai impian, Cindy berusaha keras meski keluarganya menentangnya. Dia bahkan bekerja paruh waktu di Moon Melody, sebuah toko alat musik.

Impian itu mendadak jadi lebih dekat karena kehadiran Jino, seorang stalker berambut abu-abu.

Siapakah Jino sebenarnya? Siapkah Cindy menghadapi rahasia besar mengenai sosok Theo Han?

***

"Dan piano bukan untuk orang yang menyerah. Piano hanya akan menerimamu kalau kau punya kemauan yang kuat." (hal. 67)

Melody to the Moon menceritakan tentang Cindy, seorang mahasiswi yang bermimpi menjadi seorang pianis sejak bertemu dengan Theo Han. Karena keluarganya menentang, Cindy akhirnya hanya berlatih diam-diam dan otodidak sambil bekerja paruh waktu di toko alat musik, Moon Melody.

Sosok Cindy yang begitu ceria saat bermain piano di Moon Melody menarik perhatian Jino yang saat itu tengah duduk di restoran seberang Moon Melody. Akhirnya Jino terbiasa memperhatikan dan mengikuti Cindy, menjadi stalker-nya. Kemudian sebuah sapaan setelah turun dari KRL mengawali hubungan Cindy dan Jino. 

Cindy awalnya ragu untuk dekat dengan Jino karena laki-laki itu adalah orang yang menguntitnya, apalagi Jino enggan jujur tentang alasannya. Namun Jino pernah membantunya saat nyaris kecopetan, sehingga Cindy yakin bahwa Jino tidak memiliki niat jahat. 

Keadaan mulai berubah saat Cindy menemukan satu rahasia Jino yang sangat mengejutkan. Rahasia itu membuka jalannya untuk semakin dekat pada mimpi menjadi pianis, sekaligus membawanya pada rahasia-rahasia lain, termasuk rahasia yang berkaitan dengan sang idola.

"Gadis itu... dia benar-benar enggak akan berhenti. Kadang dia memang terlihat menyebalkan dan keras kepala. Tapi semangatnya selalu membuat hati kita hangat, kan?" (hal. 90)

***

"Apa menurutmu rasa kagum bisa berubah jadi benci?"
"Mungkin. Kalau kita dibuat kecewa." (hal. 177)

Novel ini menceritakan tentang mimpi sekaligus mengangkat tema tentang musik klasik. Tapi aku gak ngerti apa-apa tentang musik klasiknya, jadi fokusku lebih ke jalan ceritanya aja. Ceritanya ini seperti memiliki 2 fokus, yaitu mimpi Cindy dan rahasia Jino-Theo. Menurutku, porsi fokus kedua lebih banyak. Detail kisah tentang Jino dan Theo lebih banyak dibandingkan kisah Cindy sendiri. Tapi dua fokus ini juga cukup berkaitan, jadi tetap menarik untuk diikuti.

Selain itu, aku juga baru pertama kali membaca karya Kak Arin. Dan novel Melody to the Moon ini menggambarkan gaya bercerita Kak Arin yang nyaman dibaca. Cerita yang lucu-gemesin, kadang nyebelin, kadang juga sendu dan bikin baper, semuanya disampaikan dengan kalimat-kalimat narasi dan dialog yang rapi sehingga sangat membantu membangun suasana cerita. 

Menurutku, alurnya juga bagus, meski ada beberapa bagian flashback Jino dan Theo yang gak banyak memberikan petunjuk tentang kejadian masa lalu dan malah bikin cerita terkesan agak mandeg. Tapi flashback itu juga nambah suasana sendu dan pastinya bikin makin penasaran sama masalah apa yang dulu terjadi di antara Jino dan Theo.

Dan, menjelang akhir aku mendapat dobrakan yang bikin kaget. Ternyata... *baca sendiri, ya!*

Lalu, yang paling aku suka di novel ini adalah karakterisasi tokoh-tokohnya. Kak Arin memberikan detail fisik yang mudah diingat. Misalnya, Jino dengan rambut abu-abu dan Cindy dijuluki stroberi karena hidungnya mudah memerah. Karakter mereka juga sangat manusiawi, bukan yang banyak drama ala FTV.  Situasi dan emosi mereka, terutama Jino-Cindy-Theo, cukup akrab dengan kehidupan sehari-hari. Interaksi mereka juga cukup kuat. 

Sayangnya, aku juga menemukan bagian yang agak membingungkan. Di halaman 51, saat Theo akan bertemu Andrew, dijelaskan bahwa Theo datang lebih dulu dan duduk sambil menunggu Andrew. Tapi, tepat di halaman 52 disebutkan bahwa Theo berjalan diikuti seorang wanita. Mungkin maksudnya yang berjalan ke arah meja Theo adalah Andrew. Tapi cuma itu aja, kok. Sisanya hanya ada 1-2 typo yang sama sekali gak mengganggu. 

Terakhir, novel ini bisa jadi kompor buat 'para Cindy' di luar sana. Jadi, jangan ragu buat masukin Melody to the Moon ke rak buku kalian, ya!




 

My Booklicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea